2.3
KONSEP
DASAR KANKER PANKREAS
2.3.1
Pengertian
Pankreas
adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan
enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas
terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus
dua belas jari). (Sylvia, 2006). Kanker berawal dari kerusakan materi genetika
atau DNA (Deoxyribo Nuclead Acid) sel. Satu sel saja yang mengalami kerusakan
genetika sudah cukup untuk menghasilkan suatu jaringan baru, sehingga kanker
disebut juga penyakit seluler (Tjokronegoro, 2001). Kanker dapat tumbuh pada setiap bagian pankreas
(kaput, korpus dan kauda) dengan menimbulkan manifestasi klinik yang bervariasi
menurut lokasi lesinya dan apakah sel-sel pulau langerhans yang mensekresikan
insulin itu turut terlibat. Karsinoma pankreas memiliki angak keberhasilan
hidup 5 tahun, paling rendah
bila dibandingkan dengan 60 lokasi kanker lainnya.
Kanker adalah istilah umum yang digunakan
untuk menggambarkan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok
penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. (Doegoes, 2000). Kanker Pankreas merupakan tumor ganas yang
berasal dari sel-sel Yang melapisi saluran pankreas. Sekitar 95% tumor ganas
pankreas merupakan adenokarsinoma. Tumor-tumor ini lebih sering terjadi pada
laki-laki dan agak lebih sering menyerang orang kulit hitam. Tumor ini jarang
terjadi sebelum usia 50 tahun dan rata-rata penyakit ini terdiagnosis pada
penderita yang berumur 55 tahun. (Brunner & Suddarth, 2001).
2.3.2
Etiologi
Adapun
etiologi dari Kanker Pankreas yaitu :
1. Faktor Resiko Eksogen
Merupakan adenoma yang jinak dan adenokarsinoma yang ganas yang berasal
dari sel parenkim (asiner atau sel duktal) dan tumor kistik. Yang termasuk
factor resiko eksogen adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, pecandu
alkohol, perokok, orang yang suka mengkonsumsi kopi, dan beberapa zat
karsinogen.
2. Faktor Resiko Endogen
Contohnya : Penyakit DM,
pankreatitis kronik, kalsifikasi pankreas (masih belum jelas, Setyono, 2001).
Penyebaran kanker/tumor dapat
langsung ke organ di sekitarnya atau melalui pembuluh darah kelenjar getah
bening. Lebih sering ke hati, peritoneum, dan paru. Tapi agak jarang pada
adrenal, Lambung, duodenum, limpa. Kolestasis Ekstrahepatal. Kanker di kaput
pankreas lebih banyak menimbulkan sumbatan pada saluran empedu disebut Tumor
akan masuk dan menginfiltrasi duodenum sehingga terjadi perdarahan di duodenum.
Kanker yang letaknya di korpus dan kauda akan lebih sering mengalami metastasis
ke hati, bisa juga ke limpa. (Setyono, 2001).
2.3.3
Insiden
Insiden kanker pankreas terus meningkat sejak
20 hingga 30 tahun yang lalu, khususnya pada orang-orang yang bukan kulit
putih. Kanker pankreas merupakan penyebab kematian terkemuka pada urutan ke-4
di Amerika Serikat dan paling sering ditemukan pada usia 60 – 70an tahun.
Kebiasaan merokok, kontak dengan zat kimia industri atau toksin dalam lingkungan,
serta diet tinggi lemak,daging atau pun keduanya. Memiliki hubungan dengan
peningkatan insidens kanker pankreas meskipun peranannya dalam menyebabkan
kelainan keganasan ini masih belum jelas seluruhnya. Risiko kanker pankreas
akan meningkat bersamaan dengan tingginya kebiasaan merokok. Pankreas dapat
pula menjadi tempat metastasis dari tumor lain. (Brunner & Suddarth, 2001).
2.3.4
Gejala Klinis
Penyakit kanker pankreas dapat tumbuh pada
setiap bagian pankreas, adalah pada bagian kaput, korpus atau kauda dengan
menimbulkan gejala klinis yang bervariasi menurut lokasi lesinya dan bagaiman
pulau langerhans yang mensekresikan insulin.
Tumor yang berasal dari kaput pankreas (yang
merupakan lokasi paling sering) akan memberikan gambaran klinik tersendiri.
Dalam kenyataannya, karsinoma pankreas memiliki angka keberhasilan hidup 5
tahunan, paling rendah bila dibandingkan dengan karsinoma lainnya.
(Tjokronegoro, 2001)
Gejala
khas yaitu :Nyeri pada abdomen yag hebat khususnya pada epigastrium. Rasa sakit
dan nyeri tekan pada abdomen yang juga disertai nyeri pada punggung, terjadi
akibat iritasi dan edema pada pankreas sehingga timbul rangsangan pada
ujung-ujung saraf. Karena sumbatan pada duktus koledikus Ikterus .
Kadang-kadang
timbul perdarahan gastrointestinal yang terjadi akibat erosi pada duodenum yang
disebabkan oleh tumor pankreas.Gangguan rasa nyaman menyebar sebagai rasa nyeri
yang menjengkelkan ke bagian tengah punggung dan tidak berhubungan dengan
postur tubuh maupun aktivitassinoma pankreas. Serangan nyeri dapat dikurangi
dengan duduk membungkuk. Dimana sel-sel ganas dari kanker pancreas.
Umumnya
terjadi ansietas sering terlepas dan masuk ke dalam rongga peritoneum sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya metastasis. Timbulnya gejala defisiensi
insulin yang terdiri atas glukosuria, Diabetes dapat hiperglikemia dan
toleransi glukosa yang abnormal menjadi tanda dini kanker pankreas.
2.3.5 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan USG untuk mendeteksi keadaan tumor. ERCP merupakan
pemeriksaaan diagnostik yang penting untuk menegakkan diagnosis karsinoma
pankreas. Biopsi aspirasi perkutan dengan jarum halus pada jaringan pankreas
untuk mendiagnosis tumor pankreas. Pemeriksaan kolangiografi transhepatik
perkutan merupakan tindakan lain yang dapat dilakukan untuk mengenali obstruksi
saluran empedu oleh tumor pankreas. Pemeriksaan angiografi dan laparoskopi
dapat dilakukan untuk menentukan apakah tumor tersebut masih dapat diangkat
melalui pembedahan.
2.3.6 Penatalaksanaan
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya
cukup luas jika kita ingin mengangkat tumor terlokalisir yang masih dapat
direseksi. Namun demikian, terapi bedah yaitu definitive (eksisi total lesi) .
sering tidak mungkin dilakukan karena pertumbuhan yang sudah begitu luas.
Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan paliatif.
Meskipun
tumor pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi standar, pasien dapat
diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) . jika pasien
menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT = Intraoperatif
Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosisi tinggi pada
jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain serta dapat
mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut.
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
Pengkajian
Identitas.
Umumnya manusia
mengalami perubahan fisologi secara drastic menurun dengan cepat setelah usia
40 tahun. Akan tetapi kasus kanker
pankreas tidak banyak dikaitkan umur tetapi lebih
banyak dikaitkan kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan merokok.
Pendidikan
dan Pekerjaan.
Pada orang
dengan pendapatan tinggi dan rentan stress. Cenderung untuk mengkonsumsi
makanan cepat saji dan minum minuman yang banyak mengandung alcohol sebagai
pelarian untuk mengurangi stress psikologinya. Oleh karena itu penyakit ini
biasanya banyak dialami oleh anak pejabat, kontraktor, pekerja biasa dengan
gaji lembur yang tinggi dan pekerja dengan nilai agama yang rendah.
Keluhan
utama.
Nyeri pada abdomen yag hebat
khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga
disertai nyeri pada punggung
Riwayat
penyakit
Nyeri pada abdomen yag hebat
khususnya pada epigastrium dan ikterus
Riwayat
kesehatan dahulu.
Perokok, peminum alkohol, DM.
Pemeriksaan
fisik.
a.
B1
Sesak (bila sudah komplikasi ke efusi pleura).
b. B2
Hipotensi dan anemia (jika terjadi perdarahan).
c. B3
Tak ada Kelainan.
d. B4
Oliguri (pada dehidrasi), warna kuning jernih, BUN
meningkat (GGA).
e. B5
Mual dan muntah, feses
berbuih dan berbau busuk (steatore), penurunan
peristaltik, nyeri
abdomen yang hebat, nyeri
tekan pada abdomen disertai nyeri pada punggung, nyeri khas pada midepigastrium
(ulu hati), distensi
abdomen.
f. B6
Ekimosis (memar) didaerah pinggang dan umbilikus
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa
keperawatan yang muncul pada pasien pankreatitis kronik antara lain :
1.
Nyeri akut berhubungan dengan
distensi pankreas.
2.
Perubahan pola
eliminasi buang air besar berhubungan dengan penurunan pencernaan lemak.
3.
Hipertermia
berhubungan dengan respon sistemik peradangan pancreas.
4.
Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar